Jumat, 19 Februari 2016

BEBERAPA VIDEO MENGENAI AQUAPONIK YANG TELAH DITAYANGKAN LEWAT YOUTUBE



  • Video awal sewaktu merakit unit aquaponik yang pertama yang digabungkan dengan video tentang perakitan unit komposter lalat "Black Soldier".



  • Video tentang unit aquaponik yang dirakit dari drum plastik yang dibelah dua.




  • Video tentang pemberian "duckweed" sebagai pakan ikan.




  • Video tentang sisa ayam yang dijadikan pakan ikan.




Selamat menikmati tayangan di atas, semoga bisa memberikan inspirasi bagi  aquaponist (praktisi aquaponik).

Salam.









Kamis, 11 Februari 2016

MENYATUKAN 3 UNIT AQUAPONIK MENJADI SATU KESATUAN

Salam jumpa lagi sobat aquaponik setelah beberapa bulan saya absen untuk meng-up date blog ini, berhubung adanya kesibukan lain.

Kali ini saya ingin membagi pengalaman mengenai penyatuan 3 unit aquaponik yang tujuannya adalah untuk memaksimalkan tempat dan menghemat pemakaian listrik.

Awalnya sekitar Agustus 2013 saya membangun unit AP pertama yang berukuran kecil dengan kapasitas sekitar 80 L, dengan menggunakan ember bekas cat dan bekas cucian. Pompa air yang digunakan berkekuatan 26 watt, seperti gambar di bawah ini.



Mulanya hanya ingin coba-coba setelah mengumpulkan informasi mengenai aquaponik lewat internet dan buku bacaan.

Setelah percobaan berjalan 7 bulan terlihat sistem ini bekerja cukup baik yang ditandai dengan tumbuhnya tanaman sereh, markisa, pepaya, kangkung dan lengkuas. Perasaan juga semakin antusias sehingga terpikir untuk menambah unit aquaponik yang baru dengan kapasitas lebih besar sehingga bisa memelihara lebih banyak ikan dan tanaman

Unit aquaponik ke dua saya bangun sekitar Mei 2014 dengan kapasitas sekitar 200 L dan menggunakan pompa air bertenaga 26 watt. Unit ini saya bangun dengan menggunakan hanya 1 siphon yang letaknya di bagian tengah. 



Setelah 8 bulan berjalan ternyata unit ini juga bekerja dengan baik di mana pada unit ini saya menanam beberapa jenis tanaman yang belum ditanam pada unit aquaponik yang pertama seperti kedele, caisim, tomat, kelor, dan ubi jalar.

Sekitar Januari 2015 saya melihat adanya keterbatasan pada unit aquaponik yang pertama dan ke dua yaitu area tanam yang menggunakan ember bekas cat kurang luas dan juga  bila suatu saat media tanam perlu dibongkar, untuk mengurangi perakaran yang terlalu padat, karena dapat menghambat aliran efluent, proses pembongkarannya cukup menguras tenaga karena media tanam berupa campuran batu split, bata, dan arang lumayan susah dikeluarkan karena saling terikat akibat perakaran tanaman. Karena itu saya berpikir untuk membangun lagi 1 unit aqiuaponik yang ke tiga dengan menggunakan drum plastik berkapasitas 250 L seperti gambar di bawah ini.


Unit aquaponic yang ke tiga ini juga menggunakan pompa air berkekuatan 26 watt. Unit ini cukup memuaskan saya karena lebih mudah dan leluasa untuk menanam pada area tanamnya.

Satu bulan setelah itu saya mulai berpikir untuk menyatukan ke 3 unit aquaponik yang telah saya bangun agar pemakaian tempat lebih efisien dan pemakaian listrik lebih hemat karena untuk ke 3 unit yang telah saya satukan saya hanya memerlukan 1 pompa air berkapasitas 28 watt.

Gambar di bawah ini adalah kondisi unit aquaponik setelah penggabungan, tanaman terlihat tumbuh normal.







Pada unit aquaponik gabungan ini saya menggunakan "sump tank" yaitu wadah tempat efluen yang akan dipompakan ke area tanam dan tempat kembalinya efluen tanpa mempengaruhi tinggi rendahnya permukaan efluen di "fish tank".

Di bawah ini adalah skema unit aquaponik yang menggunakan "sump tank" (sumber :http://www.permabadia.it/wp-content/uploads/2012/02/CH62CHOPSystem.jpg )


Semoga tulisan ini bermanfaat, jumpa lagi di lain entri.

Salam.